Politik

#2 SBY Curhat: Menyesal, Malu dan Salah, Tunjuk Moeldoko Jadi Panglima TNI

Cikeas, SINARTIMUR.com – Kata pepatah menyatakan bahwa penyesalan itu selalu datang di akhir, benar adanya. Itu pula yang dirasakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY mengaku menyesal pernah menunjuk Moeldoko sebagai Panglima TNI.

Hal itu diutarakan oleh SBY menanggapi manuver Moeldoko yang memobilisasi bekas kader Partai Demokrat untuk menggelar kongres luar biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, dan mengambil alih kekuasaan Ketua Umum DPP Partau Demokrat dari tangan putranya AHY.

Dikutip chanel youtube SBY, SBY mengaku malu dan rasa bersalah saya karena pernah memberikan jabatan kepadanya.

“Saya memohon maaf kepada Allah swt atas kesalahan itu,” kata SBY dalam konferensi pers virtualnya di akun Youtube SBY dikutip oleh media ini.

SBY benar-benar meranah dengan bahasa memelas menyatakan Moeldoko kok tega-teganya melakukan kudeta di tubuh Partai Demokrat dan membuat malu karena melakukannya dengan cara-cara yang jauh etika moral dan jiwa kesatria.

“Benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini, sebuah cara tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI,” ucap SBY dengan nada memelas.

SBY mengatakan bahwa KLB tersebut ilegal dan tidak sah, apalagi Moeldoko merupakan pejabat pemerintahan aktif dan berada di dalam lingkaran lembaga Kepresidenan serta bukan kader Partai Demokrat.

 

SBY juga menyebut bahwa Moeldoko telah merebut dengan paksa kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, yang saat ini dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

SBY menceritakan bahwa sebulan lalu Ketua Umum Partai Demokrat AHY secara resmi mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang keterlibatan Moeldoko dalam gerakan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Namun, yang terjadi adalah banyaknya tanggapan miring dari publik, dan Moeldoko berserta para pelaku kudeta pun tak mengakui perbuatannya.

“Setelah itu, Ketum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring. Demokrat disebut hanya mencari sensasi, playing victim,” kata SBY, yang dikutip media ini dari tayangan channel YouTube SBY, Sabtu, 6 Maret 2021. frs/jmg/*

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button