Pemerintahan

Lagi, Rabies Makan Korban Jiwa, Nasib Kadiskes Buleleng di Ujung Tanduk

Pj Bupati Buleleng: “Sudah Dikasih Anggaran Besar, Kenapa Masih Ada Yang Mati?”

Quotation:

Ya, kita akan evaluasi. Bukan hanya Kepala Dinas tetapi semua yang terkait. Kita evaluasi kinerja mereka,” jawab Pj Bupati Lihadnyana.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Lagi-lagi rabies di Kabupaten Buleleng, Bali, kembali memakan korban jiwa. Terbaru, korban rabies meninggal dunia Rabu (14/6/2023) berasal dari Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt.

Kasus ini membuat Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana murka. Kasus rabies makan korban jiwa ini bakal merembet ke nasib Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng dr. Sucipto, S.Ked.,M.A.P. Nasib Kadiskes Buleleng Sucipti kini di ujung tanduk.

“Saya tadi pagi dapat informasi bahwa ada satu korban rabies meninggal dunia. Sudah dikasih anggaran besar, sudah dikasih fasilitas, sudah dikasih kualitas sumber daya tenaga, kenapa masih ada yang meninggal dunia?” tegas Pj Bupati Lihadnyana saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Kesehatan di Gedung IMACO, eks-Pelabuhan Buleleng, Singaraja, Rabu (14/6/2023) sore.

Ia pun meminta Kadiskes Sucipto segera mengecek dan menangani kasus rabies. Jangan sampai korban rabies tidak tertangani sehingga harus meninggal dunia.

Apakah ini Pemkab Buleleng kecolongan? Pj Bupati Lihadnyana enggan menjawabnya secara transparan. “Tidak, tidak (kecolongan). Kalau anggaran (besar) itu, kalau di Kesehatan itu banyak hal yang ditangani. Tapi khusus untuk rabies, saya akan melihat, mencermati kembali faktor ini bisa terjadi korban-korban. Mudah-mudahan ini ( yang meninggal dunia, red) yang terakhir

 

Ternyata tadi ada laporan, ada yang meninggal satu di Pangkungparuk. Makanya kita berupaya bagaimana rabies itu bisa kita kendalikan, jangan sampai makan korban,” jelas Pj Bupati Lihadnyana menjawab media ini.
“Maka itu, ke depan kita perlu ada strategi khusus dalam penanganan rabies dengan melibatkan desa adat, dan di desa adat itu dibuatkan awig-awiglah. Kalau kita berani memelihara anjing, kita pun harus berani tidak meliarkan anjing itu,” sambungnya lagi.

Pj Bupati Lihadnyana juga menyoroti kasus stunting di Buleleng, Dengan nada kecewa, Pj Bupati Lihadnyana menyebutkan bahwa stunting di Buleleng malah terus meningkat. Sebelumnya stunting di Buleleng mencapai 8,6 persen namun dalam beberapa bulan terakhir malah meningkat menjadi 11 persen.

“Stunting itu kemarin memang meningkat. Tetapi peningkatan itu menjadi cambuk buat kita untuk menurunkan. Oleh karena itu data dari elektronik kita sekarang sudah turun drastic. Tapi kalau kita tidak ingatkan, dia (Dinas Kesehatan, red) bisa diam lagi gito,” jelas Pj Bupati Lihadnyana.

Dengan kasus ini apakah Kadiskes akan segera copot? “Ya, kita akan evaluasi. Bukan hanya Kepala Dinas tetapi semua yang terkait. Kita evaluasi kinerja mereka,” jawab Pj Bupati Lihadnyana dengan mimik serius.

Bekerja Profesional

Kembali ke sambutan saat pelantikan 354 PPPK Tenaga Kesehatan, Pj Bupati Lihadnyana menginginkan seluruh Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Kesehatan di Pemerintah Kabupaten Buleleng senantiasa bekerja dengan profesional. Memahami tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memastikan target kinerja terpenuhi.

Ia yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali itu menjelaskan, ada perbedaan dalam pengangkatan Jabatan Fungsional setelah transformasi birokrasi dan reformasi birokrasi. Sebelumnya, PNS harus mengikuti pelatihan kompetensi dasar untuk menjadi Jabatan Fungsional. Kini dengan PPPK, sudah langsung menjadi Jabatan Fungsional. Maka diharapkan kompetensi dari Pejabat Fungsional ini harus selalu berkualitas

“Jabatan Fungsional lebih mengedepankan profesionalisme. Maka jangan pernah berhenti mengisi kompetensi kita. Dalam rangka memberikan pelayanan,” tegasnya.

Salah satu tugas utama pemerintah adalah memberikan pelayanan publik. ASN menjalankan program kebijakan dari pemerintah yang membuat ASN harus terukur kinerjanya. Jangan sampai, ASN terjebak pada hal-hal yang bersifat rutinitas dan administratif. Sehingga mengabaikan tupoksi dan tidak mencapai target kinerja. Terlebih bagi ASN tenaga kesehatan yang merupakan bidang urusan wajib dari pemerintah.

“Sebelum menjadi ASN PPPK Tenaga Kesehatan dan setelah dilantik, semuanya berbeda. Wajib semuanya mengikuti peraturan-peraturan dan disiplin dari ASN. Jangan sampai ada subordinasi dari tugas-tugas yang merupakan urusan wajib pemerintahan” ungkap Lihadnyana.

Lebih lanjut, Pj Bupati Buleleng menyatakan bahwa pengangkatan PPPK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan ini merupakan wujud komitmen Pemkab Buleleng dalam mewujudkan pembangunan di bidang kesehatan. Maka, ukurannya adalah dari indeks pembangunan SDM. Di dalamnya ada kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. Dalam bidang kesehatan, perlu diakui kita masih harus banyak berbenah. Salah satunya adalah untuk kembali dan terus mengupayakan menekan angka stunting sesuai dengan instruksi dan kebijakan Presiden RI. Dengan jumlah penduduk terbanyak, serta wilayah terluas, semestinya menjadi modal pembangunan Buleleng ke arah yang lebih maju.

“Tapi pembangunan itu juga tergantung perangkat di pemerintahan. Oleh karena itu, kepada insan ASN khususnya Jabatan Fungsional ini, setelah dilantik besok sudah mulai bekerja. Karena ini mengedepankan profesionalitas, maka buka kembali apa yang jadi tupoksinya,” ungkapnya

Terakhir, PJ Bupati Buleleng meminta kepada seluruh PPPK Jabatan Fungsional yang dilantiknya hari ini untuk peka terhadap kondisi di lingkungannya. Melihat dan memastikan, jika ada masyarakat yang sakit namun belum terbantu oleh tanggungan pemerintah untuk dibantu dan difasilitasi. Membuka telinga untuk mendengar dan bereaksi cepat akan isu-isu kesehatan terkini. Seperti PMK, Meningitis Babi, atau rabies yang ternyata masih ada.

“Mindset ASN harus melayani. Semua yang dilantik hari ini harus sanggup menjalankan program kesehatan di Kabupaten Buleleng,” tegas Pj Bupati Lihadnyana. (frs)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button