Pemerintahan

Sekda Bali Tawarkan Perluas Program Tanam Cabai ke Lahan Kosong Pemprov Bali di Desa Ambengan

Quotation:

Proyek ini juga memberikan keuntungan bagi pegawai disini yang merawat dan mengelola tanaman tersebut, sehingga selain membantu pengendalian inflasi, juga membantu meningkatkan pendapatan para pegawai tersebut,” ucap Sekda Dewa Indra.

Singaraja, SINARTIMUR.com – “Ini adalah contoh yang baik bagi kabupaten/kota lainnya di Bali,” ucap Pj. Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya saat panen bersama cabai di Hutan Kota Singaraja, Selasa (18/6/2024) pagi di Singaraja.

Mahendra Jaya menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali akan terus mendukung upaya-upaya pengendalian inflasi di daerah. “Kita harus bersama-sama menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat,” tandasnya.

Disisi lain, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan, hasil dari penanaman perdana ini sangat bagus. Cabai berbuah sangat banyak, demikian juga sayuran berupa terong dan hasil tambak ikan lainnya. Ini menunjukkan bahwa lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan sekarang bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga membantu menaikkan ketersediaan bahan pangan di daerah.

“Proyek ini juga memberikan keuntungan bagi pegawai disini yang merawat dan mengelola tanaman tersebut, sehingga selain membantu pengendalian inflasi, juga membantu meningkatkan pendapatan para pegawai tersebut,” jelasnya.

Melihat keberhasilan proyek awal ini, Sekda Dewa Made Indra menawarkan untuk memperluas program ini ke lahan kosong lainnya milik Pemprov Bali yang terletak di daerah Desa Ambengan Kecamatan Sukasada. Untuk bibitnya sendiri akan disupport dari BI dan OJK serta stakeholder lainnya.

 

Sementara Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyatakan panen perdana cabai hari ini merupakan hasil nyata dari komitmen bersama dalam memerangi inflasi. Pj. Bupati Lihadnyana menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program ini. “Ini adalah bukti nyata bahwa kita semua bersatu dalam memerangi inflasi,” ujar Lihadnyana.

Lebih lanjut, Lihadnyana menjelaskan bahwa panen cabai ini akan didistribusikan ke masyarakat melalui pasar tradisional dan modern di Buleleng. Hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan inflasi dan harga cabai di pasaran serta meringankan beban masyarakat.

“Lahan ini dirawat oleh pegawai kita sendiri. Hasilnyapun diperuntukkan untuk mereka sendiri, dengan catatan pemerintah daerah yang menentukan harga jualnya agar tidak melebihi harga pasar. Sehingga inflasi bisa kita tekan,” tegasnya

Ke depannya Pj. Lihadnyana akan memanfaatkan lahan yang masih tersedia untuk ditanami pohon tomat dengan melibatkan para pelajar di Buleleng. Hal ini juga bertujuan sebagai edukasi bagi para pelajar untuk lebih mengenal jenis tanaman pangan dan tetap menjaga ekosistem lingkungan.

Seperti diketahui dalam upaya bersama mengendalikan inflasi, Selasa (18/6/2024), dilakukan panen perdana cabai di lahan Hutan Kota Banyuasri, Buleleng. Acara panen ini dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana yang turut dihadiri Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, beserta Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Bank Indonesia Provinsi Bali, OJK Bali, Forkopimda, Bank BPD Bali, pimpinan SKPD dan BUMD, serta instansi vertikal lainnya.

Sebagaimana diketahui, pada awal Maret 2024, lahan Hutan Kota Banyuasri seluas 2 hektar telah ditanami berbagai komoditas penyumbang inflasi, seperti cabai, sayuran/terong dan tambak ikan berupa ikan mujair dan nila. Upaya ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Buleleng, Pemprov Bali, Bank Indonesia Bali, OJK Bali, BPD Bali, dan Kodim 1609/Buleleng.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button