Politik

Pilkada Buleleng 2024: Hanura Serahkan Surat Tugas kepada 6 Cabup/Cawabup

Quotation:

Kedua belum ada partai-partai yang minimal 20 persen dari persyaratan KPU yang ada di belakang bapak-bapak. Inilah yang mungkin kesulitan bagi DPP untuk memberikan rekomendasi kepada bapak-bapak yang sudah mendaftar,” ucap Wisnaya Wisna.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Partai Hanura mencuri start dengan menerbitkan surat rekomendasi bagi enam tokoh Buleleng yang telah mendaftarkan diri di DPC Partai Hanura Kabupaten Buleleng, Bali.

Surat rekomendasi diterbitkan DPP Partai Hanura per tanggal 28 Juni 2024 dan diserahkan kepada Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Buleleng Gde Wisnaya Wisna di Jakarta.

DPC Partai Hanura Kabupaten Buleleng pun menyerahkan surat rekomendasi kepada para tokoh sebanyak 6 orang yang terlah terdaftar sebagai Cabup dan Cabwabup Buleleng di Kantor DPC Partai Hanura di Jalan Pattimura Singaraja, Sabut (6/7/2024) siang.

Yang menarik, surat rekomendasi kali ini berbeda denban surat rekomendasi lazimnya. Ini lantaran semua tokoh yang telah mendaftarkan diri di Hanura Buleleng semua diberikan rekomendasi yang veris Ketua DPC Partai Hanura Buleleng Gde Wisnaya Wisna disebut “Surat Penugasan”.

“Kami dari DPC Partai Hanura memyerahkan surat rekomendasi dari DPP kami, DPP Partai Hanura kepada bapak-bapak bakal calon bu[ati dan bakal calon wakil bupati yang telah mendaftar ke Partai Hanura,” ucap Ketua DPC Partai Hanura Buleleng Gde Wisnaya Wisna.

 

“Tentunya apa yang menjadi bayangan kita bersama bahwa surat rekomendasi ditujukan kepada salah satu dari yang mendaftar ini ternyata tidak demikian, saya sendiri agak kaget juga melihat surat rekomendasi ini. Dan kemudian setelah kiya membaca surat rekomendasi yang diterbitkan oleh DPP, kami bisa memahami bahwa surat rekomendasi ini bersifat sementara, atau dalam bahasa lain semacam surat penugasan kepada bapak-bakap bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati. Karena bapak-bapak mendaftar kepada kami tidak dengan pasangan, masih perseorangan, sedangkan nanti didaftarkan ke KPU kita mendaftar dengab pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, ini yang pertama,” ungkap Wisnaya Wisna panjang lebar.

Wisnaya Wisna melanjtkan, “Kedua belum ada partai-partai yang minimal 20 persen dari persyaratan KPU yang ada di belakang bapak-bapak. Inilah yang mungkin kesulitan bagi DPP untuk memberikan rekomendasi kepada bapak-bapak yang sudah mendaftar.”

Surat rekomendasi berisikan empat point, yang menyatakan surat rekomendasi ini digunakan untuk, 1.melakukan sosialisasi dan komunikasi di internal Partai Hanuara; 2.melakukan komunikasi dengan pihak eksternal Partai Hanura dalam rangka pemenuhan persyaratan pencalonan kepala daerah atau menambahkan dukungan partai koalisi untuk memenuhi minimum persyarakat pencalonan kepala daerah; 3.Calon kepala daerah yang tidak berhasil memenuhi syarat dukungan pencalonan kepala daerah, maka surat rekomendasi dinyatakan tidak berlaku; dan 4.Surat rekomendasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan tanggal 28 Juni 2024 sampai 28 Juli 2024

Kepada wartawan, Wisnaya Wisna membantah bila rekomendala ala Hanura ini merupakan rekomendasi abu-abu. Ia juga menegaskan bahwa partainya belum menentukan arah koalisi untuk pemilihan kepala daerah mendatang.

Menurut Wisnaya Wisna, membangun koalisi membutuhkan komunikasi yang intens dengan partai-partai lain yang memiliki kesepahaman. “Untuk membangun koalisi, kita butuh waktu karena komunikasi dengan partai-partai lain perlu dilakukan secara mendalam,” ujarnya.

Kata dia, di antara 6 enam tokoh yang diberikan surat rekomendasi atau surat penugasan, salah satu calon yang memiliki peluang kuat untuk maju adalah Sugawa Korry dari Partai Golkar. Dengan dukungan 11 kursi, Sugawa Korry telah mencapai syarat minimal 20% untuk maju sebagai calon bupati. Wisnaya Wisna menilai bahwa dukungan kuat ini menempatkan Sugawa Korry sebagai kandidat yang paling berpeluang.

Wisnaya Wisna menambahkan bahwa proses komunikasi politik ini diharapkan berjalan dengan baik. “Sebagai partai yang ada di koalisi, kami berharap bisa mengajak partai lain bergabung dengan Hanura, apalagi kita sudah memiliki dua kursi. Jadi, kami terus berkomunikasi dengan partai-partai lain,” tambahnya.

Ia juga menyinggung soal calon yang memenuhi syarat 20% dukungan. “Kami menghargai semua tokoh masyarakat yang ingin menjadi kepala daerah. Jadi, siapapun yang berusaha untuk mencapai 20% dukungan, kami terbuka untuk berkomunikasi,” jelas Wisnaya Wisna.

Seperti diberitakan sebelumnya, enam tokoh yang menerima rekomendasi atau surat tugas sebagai Bakal Calon Bupati adalah Dewa Nyoman Sukrawan, Anak Agung Wiranata Kusuma, Kadek Doni Riana, dan I Nyoman Sugawa Korry. Sedangkan Gede Suardana dan I Made Sundayana telah diusulkan sebagai Bakal Calon Wakil Bupati.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button