Agus-Sutjidra Lengser, Ketut Lihadnyana Jadi Penjabat Bupati Buleleng
Lihadnyana Tebar Pesona Ala Bupati Definitif

Denpasar, SINARTIMUR.com – Akhirnya duet Putu Agus Suradnyana, ST, dan dr Nyoman Sutjidra, Sp.OG, lengser dari tahta kekuasaan di Bumi Panji Sakti, Buleleng, per tanggal 27 Agustus 2022.
Duet yang diusung PDIP itu berkuasa di Kabupaten Buleleng selama 10 tahun dari 2012-2022.
Kursi kosong Bupati Buleleng diisi oleh Ketut Lihadnyana sebagai Penjabat (Pj) Bupati selama dua tahun.
Ketut Lihadnyana dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali DR Ir I Wayan Koster, MM, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Sabtu (27/8/2022) sore pukul 14.00 wita.
Sebagaimana pejabat lain, usai dilantik Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mulai tebar pesonanya menarik perhatian rakyat Buleleng.
Lihadnyana bermimpi ingin menjadikan Kabupaten Buleleng sebagai barometer tata kelola pemerintahan bagi daerah lain di Provinsi Bali. Lihadnyana bermimpi dan tebar pesona layak seorang bupati definitif.
Lihadnyana menjelaskan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Buleleng yang sudah baik akan ia coba tingkatkan lagi. Sehingga pemerintahan di Kabupaten Buleleng menjadi barometer bagi daerah lain di Provinsi Bali. Oleh karena itu, yang akan dilakukan pertama kali adalah konsolidasi dan koordinasi. Seperti dengan DPRD Buleleng, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perangkat daerah, seluruh jajaran dan tokoh masyarakat.
“Apalah artinya seorang Pj Bupati jika tidak didukung dan bekerja bersama-sama dengan seluruh pihak,” jelasnya.
Koordinasi dan konsolidasi juga akan dilakukan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa. Utamana dalam hal perumusan perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan persiapan APBD tahun 2023. APBD akan dirancang agar produktif dan benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat Buleleng. Begitu pula pelayanan publik terus akan ditingkatkan.
“Prinsipnya adalah tugas pemerintah itu mengadministrasi pembangunan. Oleh karena itu, kita lakukan bagaimana masyarakat merasa terlayani dan tidak terbebani. Ukuran keberhasilan kan masyarakat merasa dilayani,” ucap Lihadnyana.
Putu Agus Suradnyana sebagai pendahulu Lihadnyana mengharapkan agar program-program yang baik agar dilanjutkan. Program yang kurang agar dilengkapi dan dibenahi. Menurutnya, Lihadnyana selaku PJ Bupati sudah banyak pengalaman.
“Saya titipkan program peningkatan kualitas jalan yang hanya 10 hingga 15 persen lagi,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Bali DR Ir I Wayan Koster, MM, dalam sambutannya menyebutkan agar Pj Bupati Buleleng meneruskan program yang sudah baik. Program yang tidak baik dievaluasi. Kemudian, yang belum agar dilaksanakan. Sehingga, pembangunan di kabupaten/kota betul-betul mengintegrasikan upaya bersama membangun Bali secara keseluruhan. Tidak boleh ada egoisme nilai atau sektoral.
“Itu masa lalu. Masa kini adalah kolaborasi dan sinergi. Tidak boleh ada emosi berlebihan dari satu wilayah yang membuat Bali tidak bagus di mata publik. Harus punya visi sama membangun bali terintegrasi,” tandas Gubernur asal Sembiran, Buleleng itu. (frs)