Cagub-Cawagub Bali 2024: Pasangan Giri Prasta-Agus Suradnyana Tiba-Tiba Viral di Medsos
Singaraja, SINARTIMUR.com – Dalam sehari terakhir ini ranah dunia maya (media sosial-Medsos) terutama di facebook menjadi pembicaraan ramai di kalangan warganet tentang pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Cawagub Bali 2024.
Pasangan Cagub/Cawagub Bali 2024 yang menjadi buah bibir warganet sekaligus viral adalah dimunculkannya nama Bupati BadungI Nyoman Giri Prasta, S.Sos, dan mantan Bupati Buleleng periode 2012-2022 Putu Agus Suradnyana, ST.
Adalah akun FB Ketut Yasa yang menggulirkan bola api tersebut dengan judul “Giri Prasta-Agus Suradnyana, Pasangan Tak Terkalahkan Pilgub Bali 2024”. Memulai cuitannya, akun Ketut Yasa memulai tulisannya, “Mencari figur Bupati Buleleng yang betul-betul peduli masyarakatnya sudah sulit, mencari figure Gubernur Bali jauh lebih sulit.”
Akun Ketut Yasa dalam cuitannya memuji Bupati Badung Giri Prasta dan mantan Bupati Buleleng Agus habis-habisan. “Keberhasil Bupati Badung 2 perioda dan keberhasilan Bupati Buleleng 2 perioda digadang-gadang oleh masyarakat Bali Selatan dan Bali Utara untuk maju di Pilkada Bali 2024 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Mereka akan menjadi pasangan yang tak terkalahkan siapapun rivalnya,” ucap Ketut Yasa dalam cuitannya lagi.
Masih dalam cuitannya, Ketut Yasa menyatakan bahwa kekuatan kedua figure ini sudah disadari oleh parpol tempat keduanya bernaung yakni PDI Perjuangan. “Sepertinya induk tempatnya bernaung seakan sudah paham dengan selera masyarakat Bali yangmengidolakan pasangan ini,” sambung akun FB Ketut Yasa dalam cuitanna.
“Betul-betul pasangan yang sangat mumpuni untuk didukung agar pembangunan Bali bisa ‘Meroket dan Merata’ dan jurang ataupun ketimpangan pembangunan bisa hilang kalau pasangan ini sampai 2 periode memimpi Bali,” cuitnya lagi.
“Kami masyarakat Buleleng siap mendukung, pilih, sukseskan dan memenangkan pasangan ini. Saya yakin seyakin-yakinnya masyarakat Buleleng yang haus akan pemerataan pembangunan Bali, sangat siap untuk memenangkannya,” pungkas akun FB Ketut Yasa dalam cuitannya.
Cuitan itu dalam dibaca 56 orang dan dikomentari sekitar 17 orang dengan berbagai komentar atau tangapan. Ada warganet yang mendukung seperti diungkapkan akun I Gede Haryono, “Cocok….pas.”
Tetapi ada warganet yang tidak setuju dengan pasangan ini. Salah satunya adalah tokoh anti korupsi Nyoman Tirtawan. “Saingan berat Pak Koster blm ada,” tandas Tirtawan dalam cuitan FBnya.
Tirtawan dalam lanjutan cuitan FBnya menyatakan bahwa justru pasangan Giri Prasta-Agus Suradnyana justru menambah ketimpangan pembangunan utara-selatan. “ Ya justru menambah keimpangan dan Buleleng tenggelam,” cuit Tirtawan dalam FBnya.
Apa sesungguhnya dibalik maksud Ketut Yasa memviralkan pasangan Giri Prasta-Agus Suradnyana sebagai Cagub/Cawagub Bali 2024? Di satu sisi, Ketut Yasa yang komisioner LSM Gema Nusantara melaporkan Agus Suradnyana dengan dugaan adanya tindakan Penyalahgunaan Anggaran di akhir masa kepemimpinannya. Berarti ini sebuah jebakan batman yang dipasang Ketut Yasa bagi kedua tokoh terutama mantan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, untuk membuka pintu bagi penegak hukum untuk menindak lanjuti laporan dugaan tindak pidana korupsi yang dlaporkan Ketut Yasa ke KPK agar Agus Suradnyana tidak bisa mencalonkan diri sebagai Cawagub Bali mendampingi Giri Prasta.
Ini juga jebakan batman bagi Giri Prasta. Sebab jika Giri Prasta ingin maju ke Pilgub Bali 2024, hanya bisa berpeluang bila Giri Prasta harus mengambil cawagubnya dari Buleleng, dan tokoh yang dianggap mumpuni hanyalah Putu Agus Suradnyana.
Akan tetapi bila DR Ir I Wayan Koster, MM, tetap maju sebagai Calon Gubernur maka masyarakat Buleleng dipastikan tidak akan berpindah ke lain hati. Karena masyarakat Buleleng mempunyai slogan sederhana tetapi mematikan yang berbunyi, “ Sudah ada nomor satu, untuk apa pilih nomor dua.”
Bukan hanya itu, masyarakat Buleleng memiliki jiwa kedaerahaan atau rasa sesama nyame Buleleng itu sangat kuat sehingga Giri Prasta sekalipun maju dan berpasangan dengan cawagub dari Buleleng pun dipastikan tidak akan menang atas Gubernur Koster. (frs)
