Politik

Pilkada Buleleng 2024: Gerindra Masih ‘Malu-Malu Meong’ Umumkan Rekomendasi

Akankah Punya Paslon Sendiri dan Pisah dari Golkar?

Quotation:

Mungkin (di Pilkada Buleleng) bisa dua pasangan calon, tiga pasangan calon, atau malah melawan kotak kosong. Kami memenuhi perintah pimpinan,” ungkap Harja.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Isu yang berkembang di publik bahwa ada skenario dari KIM Plus untuk membombardir PDI Perjuangan di tiga basis penting PDIP yakni di Pilkada Bali, Pilkada Badung dan Pilkada Buleleng, mendekati benar.

Ini bisa dilihat dari sikap Partai Gerindra dalam menerbitkan rekomendasi calon kepala daerah untuk Pilgub Bali, Pilbup Badung, danPilbup Buleleng. Gerindra sudah mengeluarkan rekomendasi calon bupati/ wabup di daerah lain di Bali kecuali untuk rekomendasi untuk Cagub Bali, Cabup Badung dan Buleleng yang masih disembunyikan.

Gerinda masih ‘malu-malu meong’ soal rekoemndasi untuk tiga daerah itu. Untuk di Buleleng, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kabupaten Buleleng, Gede Harja Astawa mengatakan bahwa pihaknya menunggu instruksi dari pimpinan pusat, guna mengumumkan pasangan calon yang akan mereka usung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng 2024.

Sebelumnya pada Minggu (11/8/2024), Gerindra telah menerbitkan rekomendasi Pilkada 2024 untuk Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem, Tabanan, dan Jembrana. Hanya Kabupaten Buleleng dan Badung yang belum keluar rekomendasinya.

Apakah ini tanda bahwa Gerindra akan mempunyai pasangan calon (Paslon) Bupati/Wabup Buleleng tersendiri dan akan berpisah dengan Partai Golkar? Entahlah!

 

Disinggung mengenai sosok yang akan diusung di Buleleng, Harja hanya menjawab dengan senyum dan memberi kode agar bersabar.

”Kalau rekomendasi bersabar dulu, dalam satu atau dua hari lagi pasti ada. Kami partai komando, berkewajiban melaksanakan keputusan dari DPP,” ujarnya ditemui di Sekretariat Gerindra Buleleng pada Selasa (13/8/2024) siang usai konsolidasi internal.

Gerindra merupakan salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, bersama dengan Golkar, NasDem, dan Demokrat. Golkar pun sudah mengeluarkan rekomendasi kepada I Nyoman Sugawa Korry dan I Made Sundayana untuk Pilkada Buleleng.

Mengenai hal itu, Harja menjawab bahwa pihaknya tetap berkomitmen dengan KIM Plus, juga tunduk pada koalisi yang ada di atas mereka alias linier dari pusat sampai daerah. Namun kembali lagi keputusan ada di partai masing-masing.

”Kami tetap komitmen dengan KIM Plus, namun apakah tetap usulkan satu paket yang sama, atau ada instruksi lain, kami akan ikuti instruksi itu,” ungkap Harja.

Harja pun menyinggung bahwa dalam Pilkada Buleleng 2024 bisa saja mengusung pasangan calon sendiri, meski harus berkoalisi dengan sejumlah partai, mengingat perolehan kursi dewan di Pemilu Legislatif 2024 belum memenuhi ambang batas.

Gerindra dengan empat kursi, sesuai hasil Pemilu Legislatif 2024, harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk mencapai ambang batas minimal, yakni sembilan kursi atau 20 persen.

”Mungkin (di Pilkada Buleleng) bisa dua pasangan calon, tiga pasangan calon, atau malah melawan kotak kosong. Kami memenuhi perintah pimpinan,” pungkas Harja yang merupakan anggota DPRD Bali terpilih dari Dapil Buleleng itu.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button