Kesehatan

Rabies di Buleleng: Gigitan Anjing Kembali Telan Korban Jiwa

Singaraja, SINARTIMUR.com – Kasus gigitan anjing yang menyebabkan kematian, kembali terjadi di wilayah Buleleng, Bali. Kali ini, korbannya seorang pria berusia 57 tahun asal Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar yang berinisial NY. Korban dinyatakan meninggal dunia usai digigit anjing terinfeksi rabies.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh mengalami sesak nafas dan susah menelan, akhirnya korban dinyatakan meninggal. Kematian korban ini menambah daftar kematian akibat rabies di wilayah Buleleng.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD, membenarkan adanya korban meninggal akibat suspek rabies. Awalnya pada Senin (24/10/2022) korban datang ke rumah sakit dan akhirnya Rabu (26/10/2022) lalu, korban dinyatakan meninggal dunia.

“Saat datang sulit menelan, sesak nafas, tidak mau minum air,” kata Arya Nugraha, Kamis (27/10/2022) siang.

Dari informasi, korban digigit anjing sekitar 2 bulan lalu serta tidak dilakukan pemberian vaksin anti rabies (VAR). Korban pun sempat mendapatkan perwatan di RSUD Tangguwisia di Kecamatan Seririt sebelum akhirnya korban dirujuk ke RSUD Buleleng. “Ya sebelum meninggal, tekanan darah korban turun dan nafasnya terhenti,” jelas Arya Nugraha.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, dr. Sucipto menjelaskan, korban digigit anjing pada bagian betis kanan. Setelah menggigit anjing justru dibunuh sehingga tidak sempat dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk diberikan penanganan.

“Kami justru sayangkan kembali jatuh korban meninggal akibat rabies. Padahal itu bisa dihindari jika pemilik anjing itu tidak melepasliarkan anjing peliharaannya,” ujar Sucipto.

Bukan hanya itu, korban juga tidak segera diberikan VAR usai digigit anjing. Padahal ketersediaan VAR di Buleleng cukup. Tidak saja VAR yang tersedia, namun serum anti rabies (SARS) bagi warga tergigit anjing pada bagian kepala juga telah tersedia. Hingga akhir tahun 2022, menurut Sucipto, sudah ada 8 kasus kematian akibat rabies.

“Kami sudah sering mengedukasi masyarakat untuk tidak melepas liarkan anjing peliharaannya. Dan jika ada yang kena gigit secepatnya diberikan VAR sembari menangkap anjing itu untuk memastikan rabies. Sudah ada 8 kasus kematian akibat rabies, dari bulan Februari hingga kasus di Desa Tirtasari,” pungkas Sucipto. (frs)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button