Politik

Talkshow Pendidikan Politik di STIE Satya Dharma: Tampil Memukau, SGK Disambut Meriah

Quotation:

Sangat perlu, bukan saja menjelang Pilkada ini, pasca Pilkada pun kalau menurut saya, kita harus bangun diskusi-diskusi di kampus,” ucap Sugawa Korry.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Gerakan politik intelektual kandidat bupati Buleleng dari Partai Golkar, DR I Nyoman Sugawa Korry, SE, MM, Ak, CA, kian massif. SGK, panggilan akrab Nyonan Sugawa Korry, terus bergerak masuk ke kantong-kantong Gen-Z terutama di kampus-kampus atau di perguruan tinggi yang ada di Bumi Panji Sakti.

SGK terus masuk ke “otak dan nurani” kaum Gen-Z dengan menggelar diskusi politik dengan peserta para mahasiswa dan pelajar SMA. Seperti Talkshow Pendidikan Politik bertajuk “Generasi Muda dan Pembangunan Politik” di STIE Satya Dharma Singaraja.

Talkshow pendidikn politik yang digelar Gedung Nakula Sadewa Auditorium Ratiny Gorda, Kampus STIE Satya Dharma di Jalan Yudistira No 11 Singaraja, Senin (1/7/2024) petang hingga malam hari itu dihadiri hampir 1000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Kabupaten Buleleng serta para pelajar SMA yang ada di Kota Singaraja.

Penampilan menawan dengan penguasaan materi yang luar biasa disertai data-data yang akurat, membuat SGK yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali disanjung dan disambut meriah ribaun kaum Gen-Z yang hadir di acara talkshow tersebut. Acara yang dipandu Krisna, kader muda Golkar, berlangsung hampir 4 jam itu berlangsung cukup meriah karena para peserta diberi keluasaan untuk bertanya. Sejumlah pertanyaan dari peserta siswa SMA sangat berbobot. Misalnya salah satu siswa SMAN 2 Singaraja yang menanyakan SGK tentang “Apa jaminan bapak tidak ada korupsi jika menjadi bupati Buleleng?” dan lainnya.

Usai acara talkhsow pendidikan politik, kepada wartawan SGK bahwa kehadirannya di acara itu bukan bermaksud untuk mengait kaum muda alaias Gen-Z secara langsung untuk memilih dirinya pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Ia berdalih bahwa kehadirannya sebagai narasumber dalam talkshow pendidikan politik itu untuk dengan Gen-Z agar mermeka berpastisipasi aktif dalam dunia politik yang santun, beretika, demokratis, dan menghargai peberdaan.

 

“Jadi pertama, yang lebih prioritas harapan saya adalah bagaimana generasi muda itu mampu berpartisipasi dalam kaitan dengan politik. Partisipasi ini tentu didasari oleh ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Oleh karena demikian, terbukti memang benar, apa yang terjadi tadi itu (diskusi dalam forum) mereka antusias, dan pertanyaannya juga bagus-bagus,” jelas SGK.

“Toh kalau itu berkaitan dengan tadi menggalang Gen-Z, menggalang sih tidak, tapi kita bersharing. Apa yang saya sampaikan pasti saya dengan data, dengan ilmu pengetahuan, dengan analisis, bukan dengan fitnah, bukan dengan menjelekkan orang lain, kan, dan itukah yang harus kita lakukan,” tandas SGK dengan seyum khasnya.

SGK memaparkan bahwa masyarakat Buleleng adalah masyarakat egaliter yang cirinya adalah masyarakat terbuka sehingga melalui dunia kampus pesan-pesan politik santun, beretika, demokratis dan menghargai perbedaan itu bisa tersampaikan dengan baik.

“Dan masyarakat Buleleng adalah masyarakat yang egaliter, dari sejarahnya dulu, masyarakat Buleleng itu dulunya perantauan semua itu sama seperti orang America yang dulu dari Perancis, dari Spanyol, dari mana-mana dia datang. Ini (Buleleng) juga begitu, zaman kerajaan kan pendatang semua disini. Nah, sehingga mereka sangatr terbuka, dan sejarahnya juga di Buleleng ini perubahan selalu terjadi lebih awal disini, transformasi politik selalu terjadi disini (Buleleng,red), itulah yang kami tangkap dengan cara melakukan diskusi-diskusi ilmiah seperti sekarang ini,” urai SGK.

Menjawab pertanyaan media ini, SGK menegaskan bahwa diskusi-diskusi poltik seperti ini sangat penting untuk terus digelar di berbagai lembaga dan forum termasuk di kampus-kampus. “Sangat perlu, bukan saja menjelang Pilkada ini, pasca Pilkada pun kalau menurut saya, kita harus bangun diskusi-diskusi di kampus. Yang datang tadi ini mahasiswa dan siswa-siswa. Yang tadi bertanya itu malah siswa-siswa SMA, ini hal yang luar biasa. Dan itu bisa dilakukan siapa saja, kebetulan saya yang pertama melakukan ini, dan kita berharap terus berlanjut mewujudkan sebuah peran politik yang beradab, bagaimana politik yang santun, politik yang damai, demokratis, menghargai perbedaan,” tegas SGK.

Sementara itu Sekretaris Yayasan Ratyni Gorda, DR A.A.A.N. Tini Rusmini Gorda, SH , MM, MH, menyambut baik kehadiran SGK di kampus yang didirikan oleh Prof Dr. I Gusti Ngurah Gorda, M.S, itu.

Menjawab pertanyaan media ini tentang nekad menggelar diskusi politik di kampusnya, DR A.A.A.N. Tini Rusmini Gorda, SH , MM, MH, menegaskan bahwa perguruan tinggi merupakan tempat agen perubahan dan agen pembangunan maka para mahasiswa perlu diberikan ilmu pengetahuan tentang berpolitik yang baik.

“Kami merupakan ibu kedua bagi generasi muda yang sudah duduk di perguruan tinggi. Artinya? Inilah keluarga besar kami, keluarga itulah yang harus memberikan pendidikan, daripada dia mencari di luar, belum tentu akurat, sehingga lebih bagus kami datangkan expert (ahli)-nya, dan konteksnya bagaimana memberikan pola pikir menjadi warga negara yang baik. Biar tahu hak dan kewajibannya,” jelas Tini.

“Jadi, untuk apa kita takut karena di perguruan tinggi itu adalah sebenarnya tempat untuk agen perubahan, agen pembangunan bagi bangsa in ke depan. Kalau perguruan tinggi takut ya, generasi muda tak mendapat referensi yang tepat untuk dia berperas seperti apa di masyarakat,” tegas generasi II pendiri Yayasan Ratyni Gorda itu.

Rini memaparkan bahwa diskusi politik di kampus sangat penting. Karena visi misi yang disampaikan SGK itu akan dibedah secara internal oleh tim yang terdiri atas mahasiswa yang sudah dipilih bersama dosen pendamping.

“Sangat penting, akademisi di perguruan tinggi akan bisa lanjutkan. Mahasiswa yang sudah kami pilih dan dosen yang mendampingi, kami akan bedah lagi visi misi calon pemimpin Buleleng dan benar-benar Buleleng masa lalu, Buleleng masa kini dan Bueleng masa datang akan menjadi satu ekosistem, dia tidak terputus, sehingga kenyamanan dan keberanain generasi muda menerima stafet sudah jelas,” pungkas Rini.

Kader Partai Golkar Buleleng yanag juga Caleg Terpilih untuk DPRD Bulelengm drh Nyoman Dhukajaya, M.Si, menyatakan bahwa kegiatan diskusi politik di kalanagn perguruan tinggi ini sangat bagus dan sangat penting bagi pendidikan politik bagi generasi muda sekaligsu feedback yang positif bagi SGK sebagai cabup Buleleng dari Partai Golkar.

“Diskui politik ini sangat penting buat kita semua. Kalangan kampus perlu pengetahuan tentang pendidik politik yang santun, beretika, demokratis dan lebih penting lagi bagaimana menghargai perbedaan. Bagi kami di Golkar terutama Pak SGK, diskusi ini sebagai arena untuk menyampaikan gagasan-gagasannya sebagai tokoh yang sedang berproses sebagai kandidat,” ucap Dhukajaya yang juga Ketua AMPI Buleleng itu.

Sebelum acara diskusi, SGK diajak oleh panitia melakukan penanam pohon di areal kampus bersejarah itu. Didampingi Ketua DPD Partai Golkar Buleleng IGK Kresna Budi, Sekretaris Yayasan Ratyni Gorda Tini Rusmini, Ketua Ampi Buleleng drh Nyoman Dhukajaya, M.Si, dan tamu undangan lainnya.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button