Pendidikan

Tirtawan Minta SMA/SMK Bali Mandara Harus Dibangun di Seluruh Kabupaten di Bali

Quotation:

Khusus di Buleleng harus ada 2 sekolah model ini dan idealnya dibangun sekitar Kecamatan Seririt atau Kecamatan Gerokgak. Kenapa harus 2 sekolah karena Kabupaten Buleleng penduduknya paling banyak di Provinsi Bali plus terbanyak orang miskinnya,” ucap Tirtawan.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Kebijakan Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya yang mengembalikan status SMAN dan SMKN Bali Mandara sebagai sekolah bersama mendapat dukungan luas dari masyarakat termasuk para tokoh.

Sesungguhnya SMAN dan SMKN Bali Mandara menyandang status prestisius sebagai sekolah terbaik di Provinsi Bali dan masuk Top 1000 Nasional berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) versi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Sekolah Bali Mandara.

Salah satu tokoh vokalis Bali Nyoman Tirtawan meminta Pemprov Bali terutama Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya agar membangun SMAN dan SMKN Bali Mandara di seluruh kabupaten dan kota di Bali.

Berbagai prestasi yang diukir para siswa dan alumni SMAN dan SMKN Bali Mandara, membuat Tirtawan yang dikelanl sebagai “Pahlawan Penyelamat Uang Rakyat Bali Rp 98 miliar pada Pilgub Bali 2018 lalu” semasa duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Bali, tergerak hatinya untuk menyuarakan urgensi SMAN dan SMKN Bali Mandara didirikan di seluruh kota/kabupaten di Bali agar Pulau Dewata “zero kemiskinan”.

“Saya berharap Gubernur Bali dan seluruh stakeholder termasuk DPRD Bali agar membangun sekolah model SMA/SMK Bali Mandara di seluruh kabupaten/kota yang ada di Bali. Faktanya di seluruh kabupaten/kota di Bali masih banyak warga miskin. Mungkin di Kabupaten Badung pengecualian, tapi di Badung Selatan juga masih ditemukan penduduk miskin,” ucap Nyoman Tirtawan, Sabtu (8/6/2024).

 

Bahkan mantan anggota Komisi 1 DPRD Bali periode 2014-2019 itu memdesak Pj Gubernur Bali agar menambahkan lagi satu SMAN/SMKN Bali Mandara di Buleleng Barat. “Khusus di Buleleng harus ada 2 sekolah model ini dan idealnya dibangun sekitar Kecamatan Seririt atau Kecamatan Gerokgak. Kenapa harus 2 sekolah karena Kabupaten Buleleng penduduknya paling banyak di Provinsi Bali plus terbanyak orang miskinnya,” tegas Tirtawan.

Tirtawna menyebut sekolah model SMA/SMK Negeri Bali Mandara merupakan jalan pintas alias shortcut memutus jumlah penduduk miskin di Pulau Dewata.

Lebih jauh, Tirtawan mengapresiasi Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang mengembalikan SMA/SMK Negeri Bali Mandara ke fitrahnya sebagai sekolah khusus masyarakat super miskin di Pulau Dewata.

Tirtawan yang dikenal sebagai Pahlawan Penyelamat Rp 98 miliar dari pos KPU Bali pada Pilgub Bali 2018 menegaskan bahwa urgensi menghadirkan SMA dan SMK Bali Mandara di tiap kabupaten/kota se-Bali tidak terlepas dari fakta bahwa model pendidikan progresif berasrama yang dijalankan terbukti ampuh meretas angka kemiskinan.

Sebagaimana diketahui, SMA dan SMK Negeri Bali Mandara mulai tahun akademik 2024/2025 kembali berstatus sebagai sekolah berasrama setelah sempat dijadikan sekolah reguler oleh Gubernur Bali masa bakti 2018-2023, Wayan Koster.

Keputusan kontroversial Koster itu didasarkan hasil analisis konyol Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Prof. Dr. I Made Damriyasa. Akibatnya meski meraih segudang prestasi di jenjang internasional, nasional, dan regional, Sekolah Bali Mandara dicap sebagai produk gagal oleh Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Prof. Dr. I Made Damriyasa yang juga Rektor UNHI Denpasar sehingga mulai tahun ajaran 2022/2023 keistimewaannya dihapus dan menjadi sekolah biasa-biasa saja.

Dukungan SMAN/SMKN Bali Mandara kembali sebagai sekolah berasrama juga datang dari para alumni Sekolah Bali Mandara di antaranya Putu Ari Sanjaya Putra, Ni Luh Putu Siska Dewi, I Putu Sandra, Ngakan Putu Anom Harjana, Ketut Kambiawan, Pande Nengah Purnawan, Ni Putu Ayu Linda Permitasari, I Gusti Bagus Ngurah Eka Darmaputra, I Made Gede Eris Dwi Wahyudi, Erma Rosalina, Ni Putu Ayu Frida Ningsih, Ni Kadek Dartiani, dan lain-lain.

Sebelum keistimewaan Sekolah Bali Mandara dihapus di era kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster (2018-2023), SMAN Bali Mandara memiliki alumni sebanyak 750 orang. 342 orang (45,6 persen) tercatat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, 314 orang (41,9 persen) di perguruan tinggi swasta, 37 orang (4,9 persen) sekolah ikatan dinas, 8 orang (1,1 persen) di perguruan tinggi luar negeri, dan 49 orang (6,5 persen) langsung bekerja.

Meski berlatar belakang siswa miskin, gemblengan yang diberikan di SMAN dan SMKN Bali Mandara mengasah kognitif dan afektif serta mental siswa sehingga mampu bersaing dengan. Buktinya, ribuan juara tingkat regional dan provinsi serta 255 medali nasional dan internasional mampu diraih.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button