Internasional

Paus Fransiskus: “Jagalah Agar Homili Anda Singkat atau ‘Orang Akan Tertidur’”

Quotation:

Saya memperingatkan para imam agar homili tidak boleh lebih dari delapan menit atau “orang akan tertidur.”,” ucap Paus Fransiskus.

Vatican City, SINARTIMUR.com – Paus Fransiskus sekali lagi mengimbau para imam (pastor) Katolik untuk mempersingkat homili mereka. Paus memperingatkan para imam agar homili tidak boleh lebih dari delapan menit atau “orang akan tertidur.”

Berbicara di Lapangan Santo Petrus untuk katekese hari Rabu (12/6/2024), Paus menjelaskan bahwa tujuan homili adalah untuk “membantu menghidupkan Sabda Allah dari Kitab Suci.”

“Tetapi homili untuk hal ini harus singkat: suatu gambaran, suatu pemikiran, suatu perasaan. Homilinya tidak boleh lebih dari delapan menit karena setelah itu Anda kehilangan perhatian dan orang-orang tertidur,” tegas Paus Fransiskus kembali mengingatkan para imam.

Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus menekankan pentingnya homili singkat. Pada tahun 2018, Paus mendesak para imam untuk “mempersingkat” dan memastikan bahwa homili mereka “tidak lebih dari 10 menit.”

Kata-kata Paus Fransiskus menggemakan rekomendasi yang dibuat oleh Uskup Agung Nikola Eterovic dalam bukunya tahun 2010 tentang Sinode Sabda Tuhan tahun 2008, yang menyarankan para uskup untuk menjaga homili mereka selama delapan menit atau lebih pendek dan menghindari “improvisasi” dari mimbar.

 

Paus Fransiskus sering kali melampaui batas waktu ini dalam homilinya sendiri. Pada Kamis Putih tahun ini, homili Paus pada Misa Krisma berdurasi lebih dari 20 menit.

Komentar Paus Fransiskus mengenai homili ini disampaikan saat refleksi tentang bagaimana Alkitab “diilhami oleh Tuhan dan berwibawa.”

Paus Fransiskus menambahkan bahwa “Roh Kudus, yang mengilhami Kitab Suci… juga membuat kitab-kitab tersebut hidup dan aktif selamanya.”

“Bisa saja terjadi suatu bagian tertentu dari Kitab Suci, yang telah kita baca berkali-kali tanpa emosi tertentu, suatu hari kita membacanya dalam suasana iman dan doa, dan kemudian teks itu tiba-tiba diterangi, ia berbicara kepada kita, itu menyoroti masalah yang kita jalani, ini memperjelas kehendak Tuhan bagi kita dalam situasi tertentu,” kata Paus.

“Kata-kata dalam Kitab Suci, di bawah pengaruh Roh, menjadi bercahaya; dan dalam kasus-kasus tersebut, kami merasakan dengan tangan kami sendiri betapa benarnya pernyataan dalam Surat kepada Jemaat Ibrani: ‘Firman Allah hidup dan aktif, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun’ (Ibr 4:12).”

Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan sebuah ayat dari Kitab Suci, dan merekomendasikan agar umat Kristiani membawa “satu Injil saku” untuk dibaca pada waktu luang sepanjang hari.

“Tetapi pembacaan rohani yang hakiki dari Kitab Suci adalah pembacaan komunitas dalam liturgi dalam Misa,” katanya. “Di sana, kita melihat bagaimana suatu peristiwa atau ajaran, yang diberikan oleh Perjanjian Lama, diungkapkan sepenuhnya dalam Injil Kristus.”

“Di antara sekian banyak Sabda Tuhan yang kita dengarkan setiap hari dalam Misa atau Liturgi Harian, selalu ada satu yang ditujukan khusus untuk kita. Sesuatu yang menyentuh hati. Disambut dalam hati, dapat menerangi hari kita dan menginspirasi doa kita. Ini adalah pertanyaan untuk tidak membiarkan hal ini diabaikan,” kata Paus Fransiskus.

“’Seluruh Alkitab,’ menurut pengamatan St. Agustinus, ‘tidak lain hanyalah menceritakan tentang kasih Allah,’” tambahnya.

Di akhir audiensi umum, Paus Fransiskus meminta masyarakat untuk terus berdoa bagi perdamaian di Ukraina, Palestina, Israel, Myanmar, dan banyak negara yang sedang berperang saat ini.

Paus menyampaikan salam kepada kelompok peziarah yang berkunjung dari Tiongkok, India, india, Perancis, Polandia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.

Di Lapangan Santo Petrus juga terdapat para peniup bagpiper dari Resimen Kerajaan Irlandia dan Brigade Irlandia ke-38 yang tampil dalam rangka memperingati 80 tahun pembebasan Roma dan pertemuan bersejarah brigade Irlandia dengan Paus Pius XII di Vatikan pada 12 Juni 1944.

Editor/Translator: Francelino
Sumber: Catholic News Agency

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button