Nasional

Bandara Buleleng, Tirtawan: Presiden Jokowi Patut Bersyukur, PT BIBU Prakarsai Bandara Tercanggih di Dunia”

Pemprov Bali Diminta Konsisten dengan RDTR tentang Lokasi Bandara

Denpasar, SINARTIMUR.com – Tokoh masyarakat Bali, Nyoman Tirtawan, mengapresiasi langkah berani PT BIBU Panji Sakti yang menjadi pemarkarsa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di off-shore (lepas pantai) Desa Kubutamnbahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Mantan anggota DPRD Bali periode 2014-2019 yang mencatat sejarah sebagai “pahlawan penyelamat uang rakyat Bali senilai Rp 98 miliar” dari pos KPU Bali saat Pilgub 2018 itu mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan surat penentuan lokasi (Penlok) Bandara Internasional Bali Utara yang diprakarsai PT BIBU Panji Sakti itu.

Tirtawan yang juga pegiat antikorupsi itu menyatakan bahwa Presiden Jokowi patur bersyukur dan berterima kasih kepada PT BIBU yang telah memprakarsai Bandara tercanggih di dunia. Bukan hanya tercanggih, Tirtawan memuji Bandara Internasional Bali Utara di lepas pantai (Off-Shore) Kubutambahan itu juga merupakan Bandara ramah lingkungan.

“Bapak Presiden Jokowi dan Kabinet Indonesia Hebat dan patut bersyukur dengan PT BIBU Panji Sakti sebagai pemerakarsa Bandara tercanggih di dunia dan Bandara ramah lingkungan karena menggunakan listrik energi arus laut sesuai dengan visi G-20,” ungkap Tirtawan kepada SINARTIMUR.com, Minggu (23/1/2022) siang.

Pada bagian lain, Tirtawan juga mengingat Pemprov Bali di bawah kendali Gubernur DR Ir I Wayan Koster, MM, agar konsisten dengan penatapan RDTR (Rencana Detaik Tata Ruang) yang telah menetapkan Kubutambagan sebagai lokasi pembangunan Bandara Internasional Bali utara. “Saya minta Bapak Gubernur Koster konsisten dengan keputusan politik yang telah diambil dengan membuat RDTR Kubutambahan sebagai lokasi pembangunan Bandara,” tandas Tirtawan mengingatkan.

Sementara kabar dari Jakarta disebutkan bahwa Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerima sejumlah dokumen berupa studi kelayakan dan rencana bisnis PT BIBU Panji Sakti terkait rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.

“Kami siap membantu percepatan realisasi pembangunan bandar udara, karena ada investasi yang cukup besar di proyek itu yang melibatkan pengusaha lokal dan akan mendorong pertumbuhan UMKM,” ujar Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional M. Pradana Indraputra seperti dikutip SINARTIMUR.com dari detikFinance edisi Senin (10/1/2022).

 

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya ketika Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo melakukan presentasi secara menyeluruh mengenai rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada pertengahan November 2021.

Dilaporkan detikFinance bahwa hanya selang dua hari kemudian, pada 17 November 2021, Kementerian Investasi/BKPM telah menerbitkan Surat Dukungan Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara kepada PT BIBU Panji Sakti selaku pemrakarsa.

“Pada prinsipnya Kementerian Investasi/BKPM mendukung dan menyambut baik rencana PT BIBU Panji Sakti dalam program pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Off-Shore kawasan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali,” bunyi surat tersebut.

Lebih jauh, isi surat dukungan itu juga menyatakan bahwa Kementerian lnvestasi/BKPM berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, siap memfasilitasi rencana investasi dimaksud agar dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama BKPM Ikmal Lukman.

Kembali ke tokoh Bali, Nyoman Tirtawan. Tirtawan yang juga tokoh pariwisata itu memperkirakan proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara menelan biaya investasi sebesar Rp 50 triliun meliputi bandara, aerocity, dan aerotropolis. Dengan demikian Kawasan di Kubutambahan akan menjadi pusat pengembangan ekonomi di Kawasan Bali Utara. Proyek pembangunan bandara tersebut diperkirakan bakal menyerap 200 ribu tenaga kerja.

“Dampak dari pembangunan bandar udara itu akan mengembangkan sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan UMKM di Kawasan Bali Utara. Hal ini juga sekaligus menutup kesenjangan kesejahteraan warga Bali Utara yang tertinggal dengan Bali Selatan,” ungkap Tirtawan. frs/*

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button