Olahraga

Jelang Porprov Bali XV: Buleleng Bergejolak, Cabor Rugby Kecewa, Tagih Janji KONI

Singaraja, SINARTIMUR.com – Dua bulan jelang gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV Tahun 2022 yang rencananya digelar 20 November hingga 27 November 2022, terhembus kabar kurang sedap dari Bali Utara.

Ternyata di tubuh Kontingen Buleleng terjadi gejolak yang bakal menghambat prestasi Buleleng di pesta olahraga Bali dua tahunan ini. Pada Porprov Bali XIV 2019 lalu Kontingen Buleleng berada di posisi tiga besar dibawah Badung dan Denpasar.

Gejolak itu dipicu oleh keputusan KONI Buleleng yang merampingkan atlet di beberapa Cabor yang pada Porprov Bali XIV lalu meraih medali. Salah satunya Cabr Rugby.

Rasa kecewa disampaikan oleh Ketua Umum Rugby DR I Wayan Artanayasa, S.Pd, M.Pd, pelatih hingga atlet sendiri. Bahkan atlet putri yang tidak dikirim berurai airmata.

“Saya selaku Ketua Umum Rugby, sebenarnya ingin menagih janji pada KONI Buleleng, karena Porprov sebelumnya dengan target 1 ³perak saja, kita melampaui target yaitu 1 emas Putra 1 perunggu putri bahkan sebagai Juara Umum,” tandas DR Artanayasa yang sehari Wakil Dekan II FOK Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Minggu (28/8/2022) siang.

“Apalagi tim putri saat itu biaya mandiri dan kebersamaan dengan Tim Putra, sehingga janji KONI Buleleng saat itu apabila peroleh medali akan dikirim ke Porprov berikutnya,” beber DR Artanayasa membongkar janji KONI Buleleng kepada Rugby.

DR Artanayasa mengungkapkan, untuk Porprov Bali XV Tahun 2022 ini Cabor hanya diberikan kuota 15 pemain. Padahal, kata dia, Rugby berencana turun di dua nomor yakni Nomor Rugby 7S dan RUGBY X (5 vs 5) Putra dan Putri dengan memperebutkan 4 emas.

 

“Kekecewaan Rugby Buleleng diberikan kuota 15, sangat tanggung sekali karena diajang Porprov ini kita turun di 2 nomor RUGBY 7S dan RUGBY X (5 vs 5) Putra dan putri merebutkan 4 emas,” beber DR Artanayasa.

Lalu? “Setelah kita diskusikan kalau kita bagi Putra 8 dan Putri 7 berarti putra saja cadangan 1, dan putri tanpa cadangan, karena Rugby permainan keras cedera 1 misalnya tim putri otomatis kita ke Porprov berhenti, begitu juga tim putra cedera 2 tim putra berhenti, akhinya itu yang terjelek bila terjadi. Kita putuskan kirim Tim Putra untuk dua nomor,” jawab DR Artanayasa dengan nada kecewa.

“Keputusan ini sangat berat kita ambil sampai tim putri atletnya sangat kecewa dan menangis, bagaimana perasannya dan kita tidak bisa bayangkan. Semestinya KONI harus benar-benar mengkaji dengan baik keputusan ini. Misalnya, sebut dia, prioritas kepada juara umum Porprov sebelumnya; Program Ketua KONI sebelumnya dijalankan dan evaluasi total setelah Proprov 2022.

“Kalau tidak ada dana bolehlah banyak pemotongan atlet. Kalau masalah bonus pasti akan muncul nanti pada 2023 karena Porprov mundur ke November. Kalau bicara kesejahteraan atlet dalam TC, apakah kita yakin yang kita target emas akan memperoleh emas, belum tentu karena peluang yang peroleh Perak dan Perunggu bisa memperoleh emas dengan kondisi tertentu, intinya olahraga memang kejar prestasi tapi juga pembinaan jangka panjang harus diperhatikan hal tersebut,” kritik DR Artanayasa seraya menambahkan, “Intinya mari berpikir jernih dan flexibel dalam memimpin Induk Organisasi besar seperti KONI walaupun tingkat Kabupaten dan harus memperhatikan suara sekecil apapun Pengkab yang memilihnya.” (frs)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button