Pemerintahan

Kadiskes Pasif, Pj Bupati Buleleng Lihadnyana Pimpin Langsung Foging di Anturan

Quotation:

Terimakasih dari Polres, Kodim bersama-sama kita membersihkan lingkungan untuk menekan kasus DBD pada musim transisi ini, mencegah lebih baik,”ucap Pj Bupati Lihadnyana

Singaraja, SINARTIMUR.com – Setelah keluhan masyarakat tentang sikap cueknya Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng terhadap laporan masyarakat soal serangan penyakit musiman Demam Berdarah Dengue (DBD), ternyata membuat Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana gerah dan kebakaran jenggot serta merasa malu terhadap masyarakat.

Ini lantaran kepercayaan masyarakat kepada Dinas Kesehatan pudar dan lebih percaya kepada DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, yang memang selalu siap setiap saat melakukan foging bila ada permintaan masyarakat. Ini lantaran Dokter Caput – sapaan akrab DR dr Ketut Putra Sedana,Sp.OG – memiliki Tim Relawan BMI dan Tim Relawan LDC (Loyalis Dokter Caput) yang selalu siaga melayani masyarakat dibandingkan dengan Dinas Kesehatan yang selalu berdalih tidak ada anggaran. Sementara Dokter Caput menggunakan uang pribadi untuk membiaya foging setiap kali melayani permintaan masyarakat.

Akibatnya, Pj Bupati Lihadnyana langsung turun gunung dan memimpin langsung foging di Desa Anturan, Kecamatan Bulelengm Jumat (26/4/2024) pagi. Saking jengkelnya, Pj Bupati Lihadnyana menggerahkan semua OPD di Buleleng bersama personil TNI/Polri menggelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massal yang dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat semua desa/kelurahan se-Kecamatan Buleleng sekaligus kegiatan pengasapan (fogging di 15 desa/kelurahan dengan kasus DBD nya.

“Hari ini Jumat bersih untuk melaksanakan pembersihan lingkungan di Desa Anturan Kecamatan Buleleng untuk mengantisipasi wabah Demam Berdarah Dengue yang juga serentak dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng. Upaya preventif dan promotif merupakan hal mendasar dilakukan untuk mengajak masyarakat dengan sebuah kesadaran penuh, mari kita bicara kebersihan lingkungan, tidak lagi berpikir kuratif,” tegas Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai kegiatan PSN di Desa Anturan.

Kegiatan yang mengajak unsur OPD, TNI/Polri, Pemdes Desa Anturan pelajar dan masyarakat ini adalah untuk menggugah kesadaran kita semua akan bahaya virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan upaya 3M+ yaitu menguras bak penampung air, mengubur barang bekas tempat sarang nyamuk,menutup tempat penampungan air dan plus membersihkan, melakukan gotong royong, menanam tumbuhan penangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan lain sebagainya.

 

“Keterlibatan seluruh elemen masyarakat merupakan sarana komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk membangun kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Terimakasih dari Polres, Kodim bersama-sama kita membersihkan lingkungan untuk menekan kasus DBD pada musim transisi ini, mencegah lebih baik,”ujar Pj Bupati Lihadnyana menambahkan.

Sementara itu Perbekel Anturan Ketut Soka mengucapkan terimakasih atas upaya Pemkab. Buleleng melakukan kegiatan PSN di wilayahnya. Hal ini merupakan bentuk antisipasi untuk menekan kasus DBD yang ada di wilayah Desa Anturan.”Kegiatan kebersihan gorong-gorong telah dibantu oleh DInas PUTR dan pemotongan akar pohon yang menyumbat saluran air juga telah dipotong oleh DInas Lingkungan Hidup kemarin, untuk itu kami ucapkan terimakasih banyak atas bantuannya,”tandasnya.

Disinggung terkait kasus yang ada di wilayah Desa Anturan, Ketut Soka mengungkapkan sesuai data sebanyak 27 kasus terjadi di wilayahnya dan kebanyakan yang terkena masyarakat yang ada diwilayah Banjar Dinas Pasar, Munduk dan Labak karena saat musim penghujan air yang datang dari atas tertahan di gorong-gorong banjar tersebut menyebabkan adanya genangan air.”Kami rutin melakukan sosialisasi akan PHBS saat hari-raya keagamaan bersama desa adat, gotong royong juga dan kebetulan saat kami fogging alat kami rusak, 2 kami punya alat fooging keduanya rusak, sekarang masih dibengkel. Untuk itu sekali lagi kami ucapkan terimakasih atas kegiatan hari ini,”ungkapnya.

Untuk diketahui, sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng per kemarin, total 637 kasus terjadi di Buleleng tersebar di 15 desa/kelurahan meliputi Desa Pejarakan, Patas, Anturan, Gerokgak, Kalibukbuk, Panji, Celukan Bawang, Pemaron, Kayu Putih, Kaliasem, Kerobokan, Lokapaksa, Pengulon, Sanggalangit dan Banyuasri.

Seperti diketahui bahwa akibat sikap cuek bebeknya Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng terhadap serangan penyakit musimamn DBD, masyarakat dan pimpinan desa/pimpin adat lebih memilih meminta bantuan foging ke Ketua BMI Kabupaten Buleleng DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG. Hanya butuh satu dua hari, Tim Relawan BMI dan Relawan LDC (Loyalis Dokter Caput) langsung turun melakukan foging, tidak bertele-tele seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dan Puskesmas-Puskesmas milik pemerintah di Buleleng.

Sehingga tidaklah heran setiap ada serangan DBD masyarakat lebih memilih melapor sekaligus minta foging ke Dokter Captu – sapaan akrab DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG – yang sudah memiliki Tim Relawan BMI dan Tim Relawan LDC.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button