penanganan Covid 19

Bupati Jembrana, Bali, Tolak Perpanjangan PPKM Darurat

Negara, SINARTIMUR.com – PPMK Darurat yang membuat masyarakat tersiksa dan mengalami berbagai kesulitan dalam menyambung hidup, membuat Bupati Jembrana, Bali, I Nengah Tamba, iba akan kondisi itu.

Akibatnya, Bupati Tamba dengan tegas menyatakan bakal menolak dan tak setuju jika PPKM Darurat kembali diperpanjang oleh pemerintah pusat.

Mengutip dari radarbali.jawapos.com, Bupati menegaskan tidak mendukung jika ada perpanjangan PPKM Darurat, karena menurut dia, rumus atau kunci sukses menekan kasus Covid-19 tergantung dari disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes).

“Kalau masyarakat disiplin, kita tidak usah lakukan itu (PPKM Darurat). Kuncinya ada di kita. Kenapa pemerintah tegas, karena kita tidak disiplin. Jadi rumusnya kita disiplin. Tapi suruh vaksin saja ngak mau,” tandas Bupati Tamba di sela-sela memberikan sumbangan kepada warga, Senin (19/7/2021).

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, untuk menekan kasus Covid-19, pihaknya menilai, jika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diakui masih cukup ampuh.

Buktinya, dari 23 kasus meninggal, dari tanggal 23 Juni-18 Juli 2021, hanya satu orang yang sudah mendapat vaksin dosis pertama dengan komorbid.

Dari jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 20 orang memiliki komorbid, sehingga menyebabkan kondisi kesehatan pasien menurun drastis.

 

“Komorbid itu artinya sudah punya penyakit bawaan seperti jantung, hipertensi, kencing manis dan lain sebagainya yang memberatkan jika terkena Covid-19 dan membuat meninggal,” papar Kadiskes Parwata.

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jembrana, Kadiskes Parwata menguraikan bahwa dari data mulai 1 Juni-18 Juli 2021, dari total 745 orang terkonfirmasi positif, sebanyak 107 orang sudah menjalani vaksin pertama dan 148 orang sudah menerima vaksin lengkap (kedua).

Masih melansir dari radarbali.jawapos.com, sisanya yakni sebanyak 490 orang sama sekali belum mendapat suntikan vaksin.

“Vaksin memang tidak menjamin seratus persen orang kebal dari virus, tetapi bisa mengurangi risiko gejala berat hingga risiko fatal,” paparnya seraya menjelaskan bahwa Jembrana menarget vaksinasi berdasarkan KPCPEN ada sebanyak 230.654 orang.

Kadiskes Parwata menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 195.319 orang atau 84.68 persen sudah tervaksin dosis pertama.

Bagaimana target waktu vaksinasi untuk siswa? “Untuk Sisa waktu hingga akhir bulan Juli ini, masih ada 35.335 orang yang belum divaksin. Kami masih upayakan agar capaian dipercepat. Sehingga kami mengajak masyarakat untuk datang ke tempat -tempat vaksin yang sudah disediakan, baik di Puskesmas maupun di desa-desa yang dijadwalkan,” jawab kadiskes Parwata. frs/*

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button