Suara “Keresahan” Seorang Rakyat Kepada Gubernur Bali
DENPASAR, Sinartimur.com.|
Selasa (15/9/2020). Dampak adanya Pandemi Covid 19 merata kepada seluruh lini kehidupan masyarakat tak terkecuali masyarakat yang berada di Provinsi Bali.
Berbagai langkah telah ditempuh oleh Pemerintah diberbagai tingkatan, satu sisi langkah tersebut dapat menekan penyebaran Pandemi ini namun pada sisi yang lain juga menimbulkan dampak negatif terutama pada penurunan tingkat perekonomian masyarakat sehingga dampak lanjutanya menimbulkan kenaikan tingkat kejahatan dimasyarakat.
Hal ini yang mendasari salah seorang masyarakat Bali menyampaikan surat terbuka pada Pemimpinnya.
Isi lengkap Surat Terbuka yang diterima oleh Redaksi Sinartimur.com. Selasa (15/9/2020) adalah sebagai berikut :
Kepada Yang Terhormat
Pemerintah Daerah Bali di Denpasar
dan Pemerintah Pusat RI di Jakarta.
USULAN:
Kami atas nama : Jro Made wira Yasa
Kami sangat menghormati perjuangan Bapak
Sebagai orang Tua kami dan Orang Tua Rakyat Bali / Indonesia,
Yang telah Bapak pimpin, Bapak Bina dan Bapak jaga kami.
Bahwa semua perjuangan Bapak yang begitu bagus dan Yang patut
kami banggakan. Namun disaat terjadinya Wabah Covid-19, masuk ke Indonesia, rasanya terus berlarut -larut tidak ada suatu kepastian dan juga target mengenai kapan berakhirnya Covid-19 di Indonesia.
Dalam hal ini, Kami sangat menghargai perjuangan Bapak,
begitu melelahkan. Namun kami sebagai Rakyat, Perlu
mempertanyakankepastian :
“Kapan berakhirnya Covid-19 di indonesia kita tercinta ini ?
Oleh karena itu mengusulkan : Janganlah rakyat terus – menerus
dibuat cemas dan dibatasi ruang geraknya melalui program
“Lockdown dan PSBB.”
Akan lebih baik dibuatkan undang – undang mengenai Covid-19 sehingga penerapan dan penegakkannya menjadi lebih tegas dan mempunyai kekuatan hukum yang pasti. Namun demikian biarkan kami rakyat Indonesia ini untuk ber-aktivitas, tanpa lockdawn dan PSPB yang bisa dilakukan setiap waktu.
Ini akan lebih jauh membawa perubahan kehidupan, di bidang
Perekonomian dan Kesehatan. Di bandingkan terus terjadi Lockdown dan PSPB. Dampak dari Orang terdiam di rumah terus, adalah bisa orang sehat menjadi sakit ( karena kurang bergerak), perekonomian rakyat juga macet, Semakin hari terus semakin rakyat jadi menderita, kejahatan terus meningkat seperti : perampokan, penodongan dan pencurian semua ini berakibat pada kami rakyat kecil mengalami jiwa yang sensitif dan mudah sakit.
Harapan kami agar kiranya Bapak-Bapak pemimpin negeri tercinta ini, bisa menyikapi situasi ini dengan lebih mengutamakan dan memperhatikan kehidupan Ekonomi Rakyat. Semoga usul kami ini bermanfaat bagi pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Demikian dan hormat dari kami, Jro Made Wira Yasa, rakyat kecil yang berdiam di Denpasar-Bali 🙏
Editor: EH