Kesehatan

Diskes Buleleng Dinilai Lamban, Masyarakat Kampung Kajanan Minta Fogging ke Dokter Caput

Quotation:

Inilah komunikasi, koordinasi antara masyarakat, tokoh masyarakat disini dengan kita yang diketahui relawan demam berdarah untuk melakukan foging ini sangat bagus. Inilah yang kita harapkan,” ucap Dokter Caput.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) makin ganas di Buleleng, Bali.

Sebagai bukti, tujuh warga Kelurahan Kampung Kajanan, Singaraja, Bali, terjangkit penyakit DBD.

Sayang, warga Kampung Kajanan tidak percaya lagi sama Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Warga Kelurahan Kampung Kajanan malah minta tolong ke BMI Buleleng pimpinan Doktor dokter Ketut Putra Sedana, Sp.OG, untuk melakukan fogging di Kelurahan Kampung Kajanan.

Seperti disampaikan Sekretaris Kelurahan Kampung Kajanan, Mohammad Idris. ‘Ketika ada warga yang melaporkan kepada kami di kelurahan, kami langsung koordinasi dengan Kaling (kepala lingkungan) karena saat ini Bapak Lurah kami juga sedang sakit. Sesuai arahan dari para Kaling itu kita membuat surat permohonan kepada Bapak Dokter Caput,” jelas Sekretaris Kelurahan (Seklu) Kampung Kajanan, Mohammad Idris.

Ada upaya permohonan ke Dinas Kesehatan? “Karena ke Dinas Kesehatan itu, seperti biasanya prosedurnya kan agak lambat sedangkan penanganan ini perlu lebih cepat, maka kami dengar dari beberapa warga itu coba ke Dokter Caput karena responnya lebih cepat. Makanya kita mencoba arahan-arahan dari warga kemudian ada juga yang memfasilitasi untuk lebih cepat komunikasi dengan Dokter Caput, makanya kita ikuti apa yang diinginkan oleh warga yang melapor ke kita,” beber Seklu Idris.

 

Ketua Ranting PDI Perjuangan Kelurahan Kampung Kajanan, I Gusti Astina, menjelaskan bahwa setelah mendapat laporan dari warga adanya korban Demam Berdarah, ia langsung koordinasi dengan DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG alias Dokter Caput. Dari hasil koordinasi ditambah dengan surat permohonan dari kelurahan, maka Minggu 28 April 2024 Dokter Caput menerjunkan full team langsung melakukan Fogging di Kelurahan Kampung Kajanan.

“Ada laporan dari masyarakat ada yang terkena DB, langsung berkoordinasi dengan BMI Buleleng yang dikomandoi bapak Dokter Caput, dan beliau dengan respon cepat, turun ke Kampung Kajanan melaksanakan foging seperti ini,” paparnya.

I Gusti Astina menyampaikan terima kasih kepada Dokter Caput dan Tim Relawan BMI yang melakukan Fogging di kawasan itu. “Saya atas nama warga disini mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada BMI Buleleng terutama bapak Dokter Caput yang telah melakukan foging di daerah kami,” ucap I Gusti Astina.

Sementara itu Ketua BMI Buleleng, DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, yang akrab disapa Dokter Caput, menyatakan BMI Buleleng yang sudah memiliki Tim Relawan selalu siap melayani masyarakat.

“Ya, karena kita tahu Buleleng saat ini, demam berdarah sedang merebak. Ini tidak terlepas dari musim saat ini dimana musimnya hujan lagi panas lagi hujan, inilah yang memberikan kontribusi atau menjadi predisposisi untuk terjadinya demam berdarah. Dan begitu ada laporan, otomatis kita dengan cepat menangani. Karena kita tahu bagaimana penyebaran, dan yang penting bagaimana psikologis masyarakat. Karena begitu masyarakat mendengar kata demam berdarah, mereka sudah panik, mereka sudah cemas, mereka sudah khawatir. Dan inilah yang memang menjadi perhatian,” jelas Dokter Caput.

Kata dia, “Bagi BMI jelas, begitu kita tahu, kita turun, dan untung dari aparat setempat, dari pemerintah setempat, dan dari ranting (PDIP) kita sigap menyikapi ini, sehingga memberikan laporan ke kita dan kita memiliki relawan untuk demam berdarah dengan foging kita langsung sikapi dan kita turun seperti saat ini.”

Tampaknya BMI menurunkan full team ya? “Ya, karena kita lihat satu Kampung Kanjanan lumayan luas, kedua penduduknya rapat-rapat, makanya kita harus turun full team, sehingga seluruh wilayah Kampung Kajanan bisa dilakukan foging dan supaya merata. Dan otomatis, harapan kita dengan kegiatan yang kita lakukan seteha kita diskusi dengan tokoh masyarakat disini bahwa foging ini bukan semata untuk mencegah dan meyetop penularannya, tapi mencegah itu jelas dengan pembersihan lingkungannya paling penting. Dengan PSN (pemberantas sarang nyamuk) ya dengan 3M itu. Inilah pola-pola yang terus dengungkan, terus kita sosialisasikan, terus kita masyarakatkan sehingga masyarakat paham.”

“Begitu ada laporan, ya 3 positif dan 2 masih diduga, otomatis kita langsung turun, dimana ada penderita disana ada nyamuk yang berkeliaran. Ini lah fungsi foging untuk membunuh, memberantas nyamky demam berdarah aedes aegypti ini,” urai Dokter Caput yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng.

Apa himbauan kepada masyarakat dari Pak Doker? “Apapun juga masalah di masyakarat khususnya masalah demam berarah itu, kuncinya adalah bagaiama kita harmonis terhadap lingkungan, menjaga kebersihannya, kedua harmonis terhadap sesama, gotong royong itu yang luar biasa, seperti ini, cepat laporkan, cepat juga kita ambil sikap. Inilah komunikasi, koordinasi antara masyarakat, tokoh masyarakat disini dengan kita yang diketahui relawan demam berdarah untuk melakukan foging ini sangat bagus. Inilah yang kita harapkan,” pungkas Dokter Caput memuji sikap kooperatif pemerintahan Kelurahan Kampung Kajanan.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button