Kesehatan

BMI Buleleng Gelar Foging di Desa Adat Yeh Anakan-Banjarasem

7 Warga Terjangkit DBD, Dinas Kesehatan Pasif

Quotation:

Tyang (baca: saya) terima kasih banyak kepada Pak Dokter (Dokter Caput, red) yang sudah ikut terlibat di dalam foging niki, begitu cepat, sigap menindaklanjuti permasalahan yang ada di masyakarat,” ucap Perbekel Banjarasem, Made Sersa.

Seririt, SINARTIMUR.com – Penyakit musiman Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menyerang kawasan Kabupaten Buleleng, Bali. Sebelumnya dilaporkan 8 warga RT 16 Perumahan Jalak Putih Kelurahan Banyuasri-Singaraja, yang menjadi korban keganasan DBD, kali ini diperoleh informasi bahwa korban DBD juga terjadi di Desa Adat Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt.

Tidak kurang dari 7 warga Desa Adat Yeh Anakan menjadi korban keganasan DBD. Sayang, Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng bersikap cuek alias diam. Padahal Perbekel Banjarasem sudah melaporkan jatuhnya korban DBD kepada Puskesmas setempat.

Akibatnya, Kelian Desa Adat Yeh Anakan dan Kelian Banjar Dinas Yeh Anakan pun meminta bantuan kepada DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, yang merupakan Ketua BMI Kabupaten Buleleng untuk melakukan fogin di wilayah itu.

Alhasil, dalam waktu sangat singkat, permohonan warga itupun langsung dikabulkan dan ditindaklanjuti dengan menggelar foging di wilayah Desa Adat Yeh Anakan, Minggu (21/4/2024) pagi.

Tim Relawan BMI dan Tim Relawan LDC (Loyalis Dokter Caput) yang dipimpin Dokter Caput – sapaan akrab DR dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, langsung menyergap nyamuk Aedes aegypti dengan foging.

 

“Seperti kita tahu demam berdarah ini penyakit musiman, seperti di Buleleng ini notabene daerah yang pasti ada demam berdarah, seperti saat ini. Apalagi kita lihat ada panas lagi hujan, yang pasti ada demam berdarah. Sehingga kita selalu antisipasi permintaan-permintaan dari masyarakat secara mendadak dan langsung kita sikapi. Kita tahu setiap tahun ada, sehinga kita sudah membuat relawan hampir lima tahunan kita bergerak khususnya saat COVID-19,” ungkap Dokter Caput disela-sela kegiatan foging di Desa Adat Yeh Anakan sekitar 22 kilometer arah barat Kota Singaraja.

Dokter Caput memaparkan bahwa Tim Relawan BMI danTim Relawan LDC selalu siap siagap untuk merespon setiap permintaan atau permohonan mendadak dari masyarakat. “Jadi relawan ini sifatnya harus sigap. Ketika ada permintaan, permohonan di desa setempat kita langsung sikapi seperti saat ini di Banjarasem, Desa Adat Yeh Anakan ini yang dilaporkan, disampaikan ada 7 penderita DBD. Ya, kita langsung turun untuk membantu masyarakat membatasi penyebaran dan perluasan DBD di wilayan ini,” ucap Dokter Caput yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng itu.

Bagaimana kisah warga Banjarasem terjangkit DBD? Made Sersa, Perbekel Banjarasem, Kecamatan Seririt, menceritakan bahwa dirinya mengetahui warganya terkena penyakit musiman DBD dari petugas Puskesmas. Setelah mengetahui 7 warganya menjadi korban DBD, Perbekel Sersa memohon kepada Puskesmas untuk dilakukan foging. Sayang, permohonan foging tidak mendapat respon positif dari Puskesmas setempat.

“Tyang (baca: saya) tahu dari Puskesmas bahwa warga tyang kena DBD, sesudah itu dari Banjar Dinas dan Kelian Adat Yeh Anakan mengajukan ke BMI dan melakukan foging. Tyang (baca: saya) laporkan ke Puskesmas dan petugasnya menjajaki rumah-rumah yang kena DBD, kemudian tyang ajukan ke Puskesmas agar itu difoging, kalau sesuai aturan itu foging, ya foging. Tapi tyang (baca: saya) merasa bersyukur karena dari BMI lebih cepat menindaklanjutinya (permohonan foging, red). Dari Puskesmas belum ada foging. Yang sakit DBD 7 orang,” ungkap Perbekel Sersa.

Perbekel Sersa atas pemerintah desa dan masyarakat Desa Banjarasem menyampaikan terima kasih kepada Dokter Caput dan Tim Relawan BMI danTim Relawan LDC yang dengan sigap dan cepat menindaklanjuti permohon foging dari masyarakat tersebut. “Terkait dengan foging ini, tyang (baca: saya) terima kasih banyak kepada Pak Dokter (Dokter Caput, red) yang sudah ikut terlibat di dalam foging niki, begitu cepat, sigap menindaklanjuti permasalahan yang ada di masyakarat,” ucap Perbekel Sersa.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button