Pendidikan

Kolaborasi dengan OJK Bali, Undiksha Dukung Pembangunan Desa melalui KKN

Quotation:

KKN dilaksanakan di 20 desa di Kabupaten Buleleng yang tersebar di 5 kecamatan, yaitu Busungbiu, Gerokgak, Seririt, Sukasada, dan Kubutambahan,” ucap Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si.

Singaraja, SINARTIMUR.com – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) akan menerjunkan mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler tahun 2024. Pelaksanaan program yang menyasar puluhan desa di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bangli ini berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali. Sebagai langkah awal, mahasiswa diberikan pembekalan yang berlangsung pada 6 dan 7 Juni 2024.

Mahasiswa yang mengikuti KKN ini sebanyak 1.275 orang yang sebagian besar duduk di semester IV. KKN dilaksanakan di 20 desa di Kabupaten Buleleng yang tersebar di 5 kecamatan, yaitu Busungbiu, Gerokgak, Seririt, Sukasada, dan Kubutambahan. Sedangkan di Kabupaten Bangli sebanyak 48 desa seluruh kecamatan.

Sementara itu, untuk KKN yang berkolaborasi dengan OJK Bali, dikhususkan untuk Literasi Inklusi Keuangan (LIK) yang dilaksanakan di 10 desa. Di Kabupaten Buleleng adalah Desa Bestala, Desa Pemuteran, Desa Gitgit, Desa Sepang, dan Desa Tunjung. Di Kabupaten Bangli ada Desa Bunutin Kecamatan Bangli, Desa Peninjoan, Desa Sukawana, dan Desa Kintamani. KKN dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2024. Pelaksanaannya diawali dengan kegiatan observasi oleh mahasiswa didampingi dosen pembimbing.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si menyampaikan program KKN adalah salah satu program untuk membelajarkan mahasiswa sekaligus sebagai bentuk implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar. Kehadiran mahasiswa di desa dan di tengah masyarakat dinilai akan memberikan pengalaman, paling tidak pengalaman dari sisi lingkungan.

Melalui program KKN, mahasiswa juga ditantang untuk mampu menggali permasalahan yang dihadapi desa dan selanjutnya dicarikan solusi. Dalam hal ini, diperlukan daya kritis mahasiswa untuk melihat sesuatu yang tadinya bukan masalah adalah masalah. “Belajar mencermati wilayah desa, bagaimana menemukan sesuatu yang tadinya orang lain tidak menjadikannya suatu masalah tapi mahasiswa mampu mengungkapkan masalah yang ada. Ini penting karena akan mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan yang nyata,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terbangun bersama Undiksha dalam mengkampanyekan literasi dan inklusi keuangan. Ia berharap melalui program ini dapat memperluas jangkauan dan keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

Pada pembekalan, mahasiswa diberikan materi tentang siaga bencana yang diisi oleh BPBD Kabupaten Buleleng, literasi keuangan oleh OJK Bali, dan soft skill yang diisi oleh akademisi Undiksha. Materi-materi tersebut diharapkan dapat menjadikan mahasiswa semakin siap mengikuti program KKN.

Editor: Francelino
Sumber: Humas Undiksha Singaraja

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button