AWK Minta Pendukung Prabowo-Gibran Jangan Terlalu Bergembira
Quotation:
Kalau bisa di Pilgub jangan sampai lawan kotak kosong. Yang penting tampil aja anak muda dan jangan orangnya itu-itu saja,” ucap AWK.
Singaraja, SINARTIMUR.com – Relawan Nyama Braya Gibran Bali yang diketuai mantan politisi PDI Perjuangan Bali, Dewa Nyoman Sukrawan, menggelar acara syukuran atas penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden/Wapres terpilih oleh KPU RI, di Banjar Dinas Satria, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (27/4/2024) sore.
Senator (DPD RI) terpilih asal Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa alias Arya Wedakarna atau AWK turut hadir dalam acara itu. Bahkan senator yang akrab disapa AWK itu didaulat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Pada kesempatan diwawancarai wartawan, AWK mengeluarkan sebuah statemen yang cukup bijak bagi seluruh masyarakat pendukung pasangan Prabowo-Gibran. Apa itu? AWK meminta para pendukung Prabowo-Gibran jangan terlalu bergembira dengan keputusan MK dan KPU RI. Karena, menurut dia, dalam kurung waktu lima menunggu dilantik bisa saja terjadi hal-hal yang diluar nalar.
“Jadi yang pertama kita jgn terlalu bergembira dengan keputusan MK dan KPU, karena masih ada waktu 5 bulan sampai benar-benar Prabowo-Gibran dilantik. Jadi secara sekala-niskala kita amankan karena ada ancaman domestik dan internasional yang ingin menggagalkan hal ini. Itu tugas kami dan astungkara Bali sebagai pulau spiritual pasti bisa jaga itu,” ungkap AWK.
“Kedua, tugas kami, sebagai anggota DPD terpilih, akan mengawal selama lima tahun kedepan kebijakan pemerintah ini, kita sinergi. Pragmatis saja, Prabowo-Gibran bisa buat manfaat bagi Bali baik dari politik kebijakan dan anggaran,” ucap senator yang sering membuat statemen kontroversial itu.
AWK mengingatkan seluruh anak bangsa bahwa ada tugas berat sedang menanti di bulan November 2024 mendatang. “Ada tugas berat sebenarnya di bulan November besok, saat Jokowi purna tugas. Tapi jangan lupa ada Gibran yang kita bisa berharap untuk mudahnya perjuangan Bali mari kita harus merebut kekuasaan di pemilihan gubernur, walikota dan bupati,” tandas AWK.
“Seperti Buleleng, rencananya akan dibangun Bandara yang butuh dukungan politik, saya tidak bayangkan hasil Pilkada tidak satu jalur dan frekuensi dengan Prabowo-Girban pasti agak sulit. Tapi saya yakin pasti adil kok, dari partai apapun termasuk oposisi. Tapi ketika ada kesempatan kenapa tidak, yang penting kita ada manfaat bagi masyarakat Bali khususnya Buleleng,” ucap AWK membakar semangat masyarakat Bali Utara yang dikenal sebagai basis PDI Perjuangan itu.
Kendati ada kepala daerah di Bali yang bukan dari partai koalisi nanti, AWK meyakinkan bahwa bila realitas itu terjadi di Bali maka tidak masalah karena Prabowo-Gibran bukan tipe pendendam. “Kalau saya yakin, prabowo-gobran bukan tipe pendendam. Contoh Jokowi mampu bangun wilayah yang kalah suaranya di Pilpres. Saya yakin beliau adil, cuma untuk memudahkan kerja kami di pusat dan lainnya, menurut saya satu jalur. Momentumnya tepat menurut saya,” ungkap AWK.
Terkait dengan Pilkada Bali dan Buleleng, AWK menjelaskan bahwa dirinya akan diskusikan dengan Dewa Nyoman Sukrawan. “Sudah ada beberapa nama, nanti akan kita buka, nanti kita bersama Dewa Sukrawan diskusi. Kalau untuk Jembrana dan Denpasar sudah ada, Karangasem pasti, kemudian Bangli dan juga Gianyar. Kalau bisa di Pilgub jangan sampai lawan kotak kosong. Yang penting tampil aja anak muda dan jangan orangnya itu-itu saja. Anak muda harus berani seperti Gibran jadi Wapres umur 35, jadi saya butuh muka baru lah di Pilkada, kita akan dorong itu,” tegas AWK.
Bagaimana kalau anda diminta maju di Pilgub Bali? “Kalau saya mungkin lebih fokus ke DPD, karena kendalanya anggota DPD, DPR, DPRD harus mundur ketika mencalonkan, kan begitu. Ya tapi kita masih lihat, salah satu opsi seperti itu, kita lihat nanti,” jawab AWK mengakhiri wawancara dengan wartawan.
Writer/Editor: Francelino
