SENI BUDAYA

HUT Kota Singaraja ke-420: Juri Beda Pandangan, Harusnya Peserta No Urut 9 Juara I, Tapi Gagal Hanya Karena…

13 Siswa SD Ikuti Lomba Menyanyi Solo Tingkat SD

Quotation:

Peserta yang meraih juara, hendaknya digunakan sebagai motivasi pada event-event selanjutnya,” ucap Kadisdikpora Made Astika.

Singaraja, SINARTIMUR.com– Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke-420 tahun 2024, menggelar berbagai ragam lomba.

Salah satunya adalah Lomba Menyanyi Solo Tingkat SD. Data yang diperoleh media ini menyebutkan bahwa sebanyak tiga belas peserta unjuk kebolehan untuk meraih juara pada lomba menyanyi solo tingkat SD se-Kabupaten Buleleng yang digelar oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Rabu (27/3/2024).

Sayang, dua dari tiga juri lomba menyanyi solo tersebut terkesan diskriminatif terhadap fisik salah satu peserta lomba asal salah satu SD dari Padangbulia, Kecamatan Sukasada, dengan nomor urut 9.

Hasil investigasi media ini menyebutkan bahwa peserta nomor urut 9 tampil cukup bagus, baik dari aspek penguasaan dan penghayatan lagu, penguasaan panggung, artikulasi, serta tidak false baik pada nada-nada tinggi, nada-nada rendah maupun cengkokan lagu.

Penampilan nyaris sempurna itu membuat salah satu juri sudah menetapkan sebagai Juara I. Namun dua juri lainnya menentang juri tersebut hingga terjadi perdebatan panas. Kedua juri itu konon katanya bukan menilai kemampuan peserta nomor urut 9 tersebut melainkan lebih menilai fisik peserta itu yang informasinya pernah menjalani operasi pada salah satu anggota atau organ tubuhnya.

 

Karena satu juri lawan dua juri, sehingga peserta nomor urut 9 yang secara kemampuan harusnya Juara I, hanya dijadikan Juara III, sedangkan Juara I diberikan kepada peserta nomor urut 10.

Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng, Made Astika dalam sambutannya menyampaikan lomba ini sebagai sarana adu prestasi, bakat dan keterampilan. Tentunya, spirit sportivitas sangat dijunjung oleh seluruh komponen baik peserta, pendamping, panitia, dan dewan juri.

“Peserta yang meraih juara, hendaknya digunakan sebagai motivasi pada event-event selanjutnya,” ucapnya

Kegiatan ini juga digelar bertujuan menciptakan anak usia dini yang bermutu, kreatif dengan orientasi untuk peningkatan mutu pendidikan dasar serta membentuk mental agar lebih percaya diri serta meningkatkan kualitas.

Kadis Astika berharap kepada dewan juri agar melalukan penilaian secara objektif. Sehingga, nantinya mendapatkan peserta yang terbaik untuk mengharumkan nama Buleleng baik di tingkat Provinsi maupun Nasional.

Untuk diketahui, peserta menyanyikan 2 lagu dengan durasi lomba maksimal 10 menit. Semua peserta mendapatkan piagam.

Writer/Editor: Francelino

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button